INDOZONE.ID - Julian Gollop, sosok di balik seri XCOM yang legendaris, kembali dengan proyek terbarunya yang menggabungkan unsur Real Time Strategy (RTS) dan aksi third-person shooter dalam satu paket yang inovatif.
Chip 'n Clawz Versus The Brainiods adalah game yang menawarkan pengalaman segar di tengah genre strategi yang semakin padat dengan judul-judul besar seperti Civilization 7, Total War, hingga Manor Lords.
Meskipun banyak game strategi berkualitas tinggi terus dirilis, tidak sedikit yang terasa hanya sebagai iterasi dari konsep lama tanpa benar-benar memberikan terobosan baru. Inilah mengapa game-game klasik seperti Age of Empires 2, StarCraft 2, dan Command and Conquer Remastered tetap populer hingga saat ini.
Baca Juga: Bocoran Gameplay The Elder Scrolls 6: Reaksi Penggemar Beragam
Gollop ingin mengubah pola ini dengan menghadirkan Chip 'n Clawz, yang memadukan elemen RTS, shooter, platformer, dan co-op multiplayer dalam satu pengalaman gameplay yang cepat dan mendalam.
Game ini menghadirkan atmosfer yang mengingatkan pada platformer klasik seperti Spyro, Ratchet and Clank, serta Jak and Daxter. Namun, di balik tampilan penuh warna dan karakteristik kartunisnya, Chip 'n Clawz menawarkan kedalaman strategi yang menantang.
Gameplay yang Unik dan Dinamis
Dalam Chip 'n Clawz, pemain akan menghadapi invasi Brainiods, sekelompok alien yang ingin menguasai planet ini.
Dengan memainkan karakter Chip dan dibantu oleh robot kucing pendampingnya, Clawz, pemain harus mengumpulkan Brainium, sumber daya utama dalam game ini, untuk membangun pangkalan, pabrik, serta memimpin pasukan android dalam pertempuran sengit.
Setiap pertempuran membutuhkan strategi cepat, di mana pemain harus mempertimbangkan unit yang digunakan, seperti pasukan petarung jarak dekat, menara udara, atau bot artileri berjalan.
Bangunan dapat didirikan dalam hitungan detik, dan pemain hanya perlu menempatkan suar perintah untuk mengarahkan pasukan mereka ke titik tertentu. Meski terdengar sederhana, dinamika permainan berubah dengan cepat, mengharuskan pemain berpikir dan bertindak dalam waktu singkat.
Menurut Gollop, konsep permainan ini berfokus pada “ekonomi aksi”, di mana setiap keputusan pemain harus mempertimbangkan efektivitas dan dampaknya terhadap strategi keseluruhan.
Apakah lebih baik mengumpulkan lebih banyak sumber daya, memperkuat pertahanan, atau langsung menyerang musuh?
Selain terinspirasi dari game strategi klasik, Chip 'n Clawz juga mengambil referensi dari beberapa game unik seperti Sacrifice (2001) dan Pikmin.
Gollop menyebut bahwa elemen co-op dalam game ini juga terinspirasi dari Lego Star Wars, di mana pemain bisa menikmati permainan bersama teman atau keluarga dengan cara yang lebih menyenangkan dan mudah diakses.
Berbeda dengan XCOM, yang memiliki gaya permainan serius dan konsekuensi berat bagi setiap kesalahan, Chip 'n Clawz lebih ringan dan bersifat fun tanpa kehilangan tantangan strategisnya.
Gollop juga ingin menciptakan pengalaman yang lebih imersif tanpa perlu peta besar yang membingungkan lingkungan dalam game sudah cukup untuk memberikan gambaran jelas tentang situasi pertempuran.
Bagi yang ingin mencoba langsung Chip 'n Clawz Versus The Brainiods, demo perdananya sudah tersedia sebagai bagian dari Steam Next Fest, yang berlangsung dari Senin, 24 Februari hingga Senin, 3 Maret 2025.
Game ini berpotensi menjadi salah satu judul strategi paling menarik tahun ini, terutama bagi mereka yang mencari pengalaman strategi-aksi hybrid yang benar-benar segar.
Dengan perpaduan gameplay cepat, strategi mendalam, serta pendekatan co-op yang inovatif, Chip 'n Clawz bisa menjadi game yang mendefinisikan genre aksi-strategi baru di industri game.
Baca Juga: Coyote Starrk Tampil Memukau dalam Trailer Terbaru Bleach: Rebirth of Souls
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: GAMERANT