Selasa, 23 MEI 2023 • 19:11 WIB

Riset: Gamers Cewek Selalu Jadi Target Bully saat Setim dengan Laki-laki

Author

Ilustrasi cewek main game. (Freepik)

Sebuah studi baru-baru ini dari Women in Games Argentina, menyelidiki pengalaman gamers wanita.

Mereka ingin melihat bagaimana perbedaan antara apa yang diharapkan oleh laki-laki dalam game PvP berbasis tim online, jika satu tim dengan perempuan.

Women In Games meminta beberapa streamer Argentina untuk memainkan Valorant terlebih dahulu menggunakan suara alami mereka, dan kemudian menggunakan modulator suara perempuan yang terdengar lebih feminim.

Baca Juga: Riset: Gamers Lebih Pilih 'Bodo Amat' soal Bahaya Main Game Online

Video yang diunggah di laman YouTube Women In Game, terlihat beberapa testimonial dari gamer wanita, mengatakan mereka tidak dianggap serius dalam pertandingan online.

Video berlanjut saat pengujian seorang pria menggunakan modular suara perempuan.

Saat gamers tersebut bersuara, pemain satu tim mereka menghina. Dia menyuruh untuk meninggalkan permainan dan kembali ke dapur bahkan dia juga mengatakan semua wanita harus mati saja.

"Saya bahkan tidak ingin membayangkan harus menjalani pengalaman seperti ini setiap hari," komentar Alredito, sebagai subjek penelitian usai memainkan pertandingannya.

Ilustrasi gamer cewek sedih. (Freepik/krakenimages.com)

Baca Juga: Berawal dari Dropship, Gamer Ini Punya Rental Mobil dan Beberapa Vila Miliaran di Bali

Walaupun begitu beberapa pemain wanita di Valorant tidak selalu menjadi 'beban' dan sering membantu permainan tim.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: