Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
INDOZONE.ID - Samsung lagi jadi sorotan karena rumor menarik soal seri Galaxy S25 FE. Biasanya lini Fan Edition ini pakai chipset Exynos, atau Snapdragon di beberapa pasar.
Tapi kali ini, muncul bocoran yang bilang Galaxy S25 FE bakal mengusung Dimensity 9400 dari MediaTek.
Baca Juga: Samsung Galaxy Z Fold 7 Siap Rilis dengan Lebih Tipis dan Makin Powerful?
Kalau ini benar, maka Exynos 2400e kemungkinan besar harus rela mundur dari panggung.
Langkah ini cukup mengejutkan karena biasanya FE dikenal sebagai versi ekonomis dari flagship Samsung.
Tapi dengan Dimensity 9400, kesan "murah tapi ngebut" bisa jadi berubah jadi "premium setengah harga".
Baca Juga: Samsung Galaxy F56 5G Resmi Rilis di India: Si Tipis, Stylish, dan Penuh Fitur Flagship
Salah satu alasan kenapa Samsung mungkin tinggalkan Exynos 2400e di Galaxy S25 FE adalah masalah produksi.
Samsung Foundry lagi fokus memenuhi permintaan chip untuk seri Galaxy S24 dan lini foldable seperti Z Fold dan Z Flip.
Jadi, kapasitas buat bikin Exynos 2400e buat FE cukup terbatas. Di situasi kayak gini, pakai chip dari luar jadi solusi cepat biar rencana rilis nggak molor.
Baca Juga: Samsung Bawa Fan Edition ke Dunia Flip Lewat Galaxy Z Flip7 FE!
Dimensity 9400 sendiri dibuat oleh TSMC dengan proses 3nm generasi ketiga. Proses ini dikenal irit daya tapi tetap bertenaga.
Secara teori, performa CPU, GPU, dan AI-nya bisa lebih unggul dibanding Exynos 2400e.
Apalagi kalau dipakai buat multitasking, gaming berat, atau pemrosesan foto dan video, pengalaman pengguna bakal terasa lebih mulus.
Baca Juga: Tablet Militer Canggih dari Samsung, Galaxy Tab Active5 Siap Tempur!
Tapi tentu saja, ada harga yang harus dibayar. Dimensity 9400 bukan chip murah. Dia masuk kelas atasnya MediaTek. Kalau Samsung pakai ini, otomatis biaya produksi Galaxy S25 FE bakal ikut naik.
Nah, pertanyaannya, apa masih bisa disebut Fan Edition kalau harganya sudah nyaris setara flagship reguler?
Di sisi lain, Samsung juga punya kepentingan jaga citra Exynos. Kalau chip internal ditinggal, artinya pendapatan dari divisi semikonduktor juga kena imbas.
Baca Juga: Samsung Galaxy S25 Edge vs Galaxy S25 Ultra: Beda Gaya, Sama Kelas Flagship?
Tapi kalau kondisi produksi makin berat, bisa jadi keputusan pakai chip luar lebih masuk akal secara bisnis.
Sebelumnya, Samsung pernah pakai chip MediaTek di beberapa lini Galaxy A dan M.
Tapi kalau Galaxy S25 FE benar pakai Dimensity 9400, ini bakal jadi sejarah baru, pertama kalinya lini FE pakai chipset flagship dari luar Exynos dan Snapdragon.
Baca Juga: Samsung Galaxy Watch6, Smartwatch Keren Buat Gaya dan Kesehatan
Ini bisa jadi sinyal bahwa Samsung lagi uji coba arah baru. Bisa aja ke depannya lini Fan Edition jadi lebih fokus ke performa tinggi ketimbang sekadar versi murah dari flagship utama.
Tapi, kalau harga naik terlalu jauh, bisa-bisa kehilangan pasar yang selama ini suka FE karena nilai hematnya.
Konten ini adalah kiriman dari Z Creators Indozone. Yuk, bikin cerita dan konten serumu, serta dapatkan berbagai reward menarik! Let’s join Z Creators dengan klik di sini.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Notebookcheck.net