Jumat, 02 MEI 2025 • 09:05 WIB

Google Hapus Hampir Setengah Aplikasi di Play Store, Ada Apa?

Author

play store (newsbytesapp)

INDOZONE.ID - Ada yang berbeda di Google Play Store sepanjang tahun terakhir. Jumlah aplikasi yang tersedia di toko aplikasi milik Google ini anjlok drastis.

Dari sekitar 3,6 juta aplikasi yang terdaftar di awal 2023, kini hanya tersisa sekitar 1,8 juta aplikasi pada kuartal pertama 2024. Ini berarti hampir 50% aplikasi hilang hanya dalam waktu satu tahun.

Baca Juga: Google Uji Fitur Keamanan Baru, Ponsel Android Lama Terancam Tak Bisa Akses Aplikasi Finansial

Langkah tegas ini bukan dilakukan tanpa alasan. Google sedang membersihkan rumah besar bernama Play Store, demi menciptakan ekosistem yang lebih aman, relevan, dan berkualitas.

Banyak aplikasi yang akhirnya dihapus karena dinilai tidak memenuhi standar baru, dianggap spam, tidak aktif, atau bahkan berpotensi membahayakan pengguna.

Tiga Kategori Terbesar yang Tersapu

Baca Juga: Google Gemini Bakal Hadir di iPhone? Kolaborasi Mengejutkan Google dan Apple

Dari jutaan aplikasi yang dihapus, ada beberapa kategori yang paling banyak terdampak:

  • Game: sekitar 190.000 aplikasi

  • Pendidikan: lebih dari 160.000 aplikasi

  • Bisnis: sekitar 115.000 aplikasi

Kategori aplikasi Google Play dan berapa banyak yang telah dihapus (phonearena)

Kategori-kategori ini sebelumnya menjadi tulang punggung Google Play Store, tapi kini banyak di antaranya disingkirkan.

Penyebabnya karena berbagai alasan, seperti tidak diperbarui, tidak sesuai kebijakan baru, atau kualitasnya rendah.

Baca Juga: Navigasi Makin Lancar! Google Maps Hadirkan Tampilan Baru yang Lebih Fleksibel

Alasan di Balik Pembersihan Besar-Besaran

Google mengambil langkah ini sebagai bagian dari strategi jangka panjang. Beberapa alasan utama penghapusan besar-besaran ini antara lain:

  • Keamanan lebih ketat: Sekarang, pengembang wajib melewati verifikasi identitas dan pengujian internal sebelum aplikasi bisa diluncurkan.

Baca Juga: Google Clock 7.13 Rilis Diam-diam: Minim Fitur Baru, tapi Tetap Layak Dicoba

  • Tuntutan regulasi global: Seperti aturan dari Uni Eropa yang mewajibkan transparansi lebih tinggi dari para pengembang.

  • Naiknya standar kualitas: Aplikasi yang jarang di-update, tidak memberi manfaat jelas, atau hanya tiruan dari aplikasi lain langsung disingkirkan.

google play store (phonearena)

Bukan Berarti Sepi Inovasi

Menariknya, meski jumlah aplikasi turun drastis, perilisan aplikasi baru justru meningkat sekitar 7,1% sepanjang 2023.

Baca Juga: UpNote: Aplikasi Catatan Ringan Android yang Bikin 'Google Keep' Terlupakan

Ini menandakan bahwa Google Play Store tetap hidup dan berkembang. Bedanya, sekarang hanya aplikasi yang benar-benar berkualitas yang bisa lolos masuk ke toko aplikasi ini.

Google juga mencatat lebih dari 2 juta aplikasi ditolak karena melanggar kebijakan, sementara sekitar 200.000 akun pengembang diblokir karena mencoba menyebar malware atau melakukan manipulasi.

Baca Juga: OpenAI Siap Beli Chrome Jika Google Dipaksa Jual oleh Pengadilan

Pembersihan besar ini justru membuka peluang lebih luas untuk aplikasi-aplikasi yang layak tampil di garda depan.

Untuk pengguna, jelajah aplikasi jadi lebih mudah, karena tak lagi harus menyaring ratusan pilihan yang tak jelas kegunaannya.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Phonearea.com