INDOZONE.ID - Smartwatch kini bukan sekadar alat untuk melihat waktu atau menerima notifikasi, tetapi bisa masukan untuk gaya hidup sehat hingga menyelamatkan nyawa.
Mengutip Digital Trends, salah satu kisah nyata datang dari Nirave Gondhia. Pria yang saat itu berusia 33 tahun mampu mendeteksi serangan jantung, berkat fitur kesehatan di smartwatch miliknya.
Alat ini membantunya mendapatkan perawatan darurat yang menyelamatkan hidupnya.
Meski begitu, tidak semua pemakai memanfaatkan potensi penuh dari jam tangan pintar mereka.
Sebuah survei oleh Ohio State University Wexner Medical Center mengungkapkan bahwa hanya 25% pengguna smartwatch di Amerika Serikat yang berbagi data kesehatannya dengan dokter.
Angka ini menunjukkan banyak orang belum menyadari betapa pentingnya langkah sederhana ini untuk menjaga kesehatan secara optimal.
Baca Juga: 11 Jenis Aktivitas Fisik yang Cocok Dipantau dengan Smartwatch
Kenapa Data Kesehatan Perlu Dibagikan?
Menurut Dr. Laxmi Mehta, seorang ahli jantung, berbagi data kesehatan dari smartwatch dengan dokter bisa membantu dalam mendeteksi dan mencegah penyakit.
Informasi seperti denyut jantung, tekanan darah, dan pola tidur sangat berharga untuk memahami kondisi tubuh.
Data ini sangat penting, terutama bagi mereka yang memiliki riwayat penyakit kardiovaskular atau kondisi kronis lainnya.
Data yang dibagikan bisa menjadi alat diagnosis tambahan yang membantu dokter memberikan perawatan yang lebih tepat.
Baca Juga: Samsung Galaxy Watch Ultra: Smartwatch Canggih dengan Harga Ramah Kantong
Fitur Canggih Smartwatch
Teknologi smartwatch semakin berkembang pesat. Berbagai merek terkemuka kini menghadirkan fitur-fitur kesehatan yang sangat canggih.
Salah satu fitur di smartwacht adalah Elektrokardiogram (ECG), yang bisa memantau aktivitas listrik jantung dan mendeteksi pola tidak normal seperti AFib.
Kemudian peringatan detak jantung, serta fitur seperti Medical ID, yang memberikan informasi darurat dengan menampilkan data penting, seperti golongan darah dan alergi, langsung di layar untuk membantu petugas medis saat darurat.
Bahkan, penelitian terbaru menunjukkan bahwa data dari smartwatch dapat membantu memprediksi gangguan kesehatan lainnya, termasuk masalah psikiatri yang dipengaruhi faktor genetik.
Kesalahan yang Sering Dilakukan
Sayangnya, banyak pengguna yang menganggap data dari smartwatch hanya untuk kepentingan pribadi.
Padahal, informasi tersebut seharusnya digunakan untuk mendukung diagnosis dan perawatan medis.
Dengan membagikan data kesehatan kepada dokter, mereka bisa mendapatkan gambaran lebih mendalam tentang pola kesehatan pasien dan memberikan intervensi yang lebih cepat.
Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi
Sumber: Digital Trends