Rabu, 16 OKTOBER 2024 • 11:11 WIB

Bloatware: Masalah yang Sering Terlupakan pada Perangkat Digital

Author

bloatware (istock/8vFanI)

INDOZONE.ID - Bloatware merupakan istilah yang dipakai untuk menggambarkan perangkat lunak yang telah terinstal di perangkat seperti komputer, ponsel, atau tablet, tetapi seringkali tidak diinginkan.

Bloatware telah ada sejak PC pertama kali diperkenalkan, ketika produsen perangkat mulai menyertakan perangkat lunak tambahan untuk tujuan komersial dan menyediakan software yang mungkin berguna bagi pengguna.

Meskipun begitu, sampai sekarang, bloatware masih merupakan isu yang sering terjadi, dan dapat sangat mengganggu kinerja perangkat.

Jenis-jenis Bloatware yang Umum Ditemui

Ada beberapa jenis bloatware yang sering ditemukan pada perangkat modern:

  1. Adware: Jenis perangkat lunak ini biasanya menampilkan iklan secara terus-menerus melalui pop-up atau shortcut pada desktop. Selain mengganggu, adware ini juga dapat memperlambat kinerja perangkat.

  2. Trialware: Aplikasi yang disertakan secara gratis dalam perangkat, namun hanya bisa digunakan selama periode percobaan terbatas. Setelah habis masa percobaan, pengguna akan sering menerima notifikasi untuk membeli lisensi atau berlangganan aplikasi tersebut.

  3. Utility Apps: Aplikasi sistem yang disertakan oleh pabrikan untuk memberikan fungsi tambahan, tetapi sering kali kualitasnya rendah dan tidak dibutuhkan oleh pengguna. Misalnya, aplikasi pembersih sistem yang duplikat dari aplikasi populer lainnya.

Baca Juga: Tips dan Trik Menonaktifkan Anti Virus di Laptop dan PC — Paling Gampang!

Dampak Bloatware terhadap Perangkat

Bloatware bisa menimbulkan banyak isu di perangkat digital.

Salah satu konsekuensi yang sering terjadi adalah menurunkan performa perangkat, terutama saat perangkat lunak tersebut berjalan di background dan menggunakan sumber daya seperti RAM dan CPU.

Dalam beberapa situasi, perangkat baru bisa menjadi lambat karena tersangkut dalam proses aplikasi yang tidak dibutuhkan.

Selain itu, bloatware juga dapat menimbulkan risiko keamanan.

Aplikasi yang tidak aman dapat membuka peluang bagi perangkat untuk diserang secara daring, terutama jika aplikasi tersebut tidak diperbarui dengan patch keamanan yang diperlukan.

Contohnya, Lenovo mengalami kesulitan saat bloatware disusupi ke perangkatnya, memungkinkan serangan "man-in-the-middle" yang berisiko bagi data pengguna.

Cara Mendeteksi Bloatware

Menemukan bloatware pada perangkat bisa dilakukan dengan memeriksa daftar aplikasi yang telah diinstal.

Di Windows, pengguna dapat membuka menu Add or Remove Programs dari Start, lalu memeriksa aplikasi yang tidak dikenal.

Pada perangkat Android, aplikasi yang tidak diperlukan dapat dinonaktifkan melalui pengaturan daftar aplikasi.

Baca Juga: Langkah Efektif Mencegah Virus Laptop, Panduan Praktis untuk Pengguna Pemula

Pada komputer Mac, aplikasi yang tidak dikehendaki dapat dihapus dengan cara dipindahkan ke folder Trash.

Pada saat yang sama, pengguna iPhone dapat memanfaatkan fitur Offload Unused Apps untuk menghapus aplikasi yang tidak digunakan dan menyediakan lebih banyak ruang penyimpanan.

Bagi pengguna yang tidak berpengalaman, menemukan bloatware bisa sulit.

Disarankan untuk mencari informasi secara online untuk memverifikasi apakah sebuah aplikasi memang bloatware atau diperlukan untuk sistem.

Di samping itu, terdapat alat bantu lain seperti AVG TuneUp yang dapat mengidentifikasi dan menghilangkan bloatware secara otomatis.

Cara Menghapus Bloatware

Proses penghapusan bloatware bervariasi tergantung perangkat yang digunakan.

Berikut adalah langkah-langkah umum untuk menghapus bloatware dari beberapa platform:

  • Windows: Bloatware di Windows dapat dihapus melalui Add or Remove Programs di pengaturan. Pengguna cukup memilih aplikasi yang diidentifikasi sebagai bloatware, kemudian mengklik Uninstall.

  • Mac: Aplikasi pada Mac bisa dihapus dengan cara membuka folder Applications, kemudian memindahkan aplikasi yang tidak diinginkan ke Trash dan mengosongkan Trash untuk menghapusnya sepenuhnya.

Baca Juga: Mengenal Galaxy Enhance-X: Aplikasi Pengedit Foto Berbasis AI dari Samsung

  • Android: Bloatware di Android biasanya tidak bisa dihapus, tetapi dapat dinonaktifkan melalui menu Settings > Apps. Beberapa aplikasi yang terpasang oleh operator atau pabrikan mungkin hanya bisa dinonaktifkan, tetapi ini cukup untuk menghentikan mereka dari menggunakan sumber daya.

  • iPhone: Pengguna iPhone dapat menghapus bloatware dengan membuka pengaturan penyimpanan, memilih aplikasi yang tidak digunakan, dan memilih untuk Offload atau menghapus aplikasi tersebut.

Pentingnya Menghapus Bloatware

Menghapus aplikasi berlebih bukan hanya tentang meningkatkan kinerja perangkat, tetapi juga menjaga privasi dan keamanan.

Dengan menghapus aplikasi yang tidak dibutuhkan, pengguna dapat mengurangi risiko serangan siber dan meningkatkan pengalaman pengguna perangkat.

Langkah ini juga dapat membantu memperpanjang masa pakai perangkat dengan mengurangi beban pada sistem.

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: Techtarget.com, Avg.com