Kamis, 27 OKTOBER 2022 • 08:59 WIB

Investor Meta Kritik Mark Zuckerberg: Orang-orang Masih Bingung dengan Tujuan Metaverse

Author

CEO Meta, Mark Zuckerberg. (Instagram/@zuck)

CEO Meta, Mark Zuckerberg tampaknya ngotot banget untuk mengembangkan metaverse, yang menurutnya masa depan internet. Namun, aksi jor-joran Zuckerberg itu dikritik oleh salah seorang investor Meta.

Untuk diketahui, Zuckerberg sudah menghabiskan Rp155 triliun untuk membangun metaverse. Namun sayangnya, pengguna metaverse menurun beberapa waktu belakangan.

Brad Gerstner, seorang investor yang mengantongi dua juta saham Meta mengkritik Mark Zuckerberg. Dalam surat yang ditulisnya, CEO Altimer Capital itu meminta Zuck untuk tidak melakukan pemborosan anggaran demi membangun metaverse.

Ia juga meminta Meta melakukan efisiensi karyawan.

Baca Juga: Seru Banget! Robot Ameeca di Museum Dubai Bisa Ajak Pengunjung Bercanda

Menurut Brad, hal terpenting saat ini adalah menjaga kepercayaan investor, di mana belakangan ini mengalami penurunan. Apalagi saham Meta terjun bebas sebesar 61 persen pada tahun ini. Hal itu membuat Zuck terlempar ke peringkat 25 orang terkaya di dunia.

"Meta perlu untuk membangun kembali kepercayaan dengan investor, pegawai dan komunitas teknologi dalam rangka menarik dan mempertahankan orang-orang terbaik. Pendek kata, Meta perlu menjadi fit dan fokus," tulis Brad.

Brad menambahkan, uang yang telah dihabiskan tak sebanding dengan keuntungan yang diterima. Apalagi saat ini masih banyak orang yang bingung dengan tujuan metaverse.

"Orang-orang bingung dengan apa maksud metaverse. Jika sebuah perusahaan hanya berinvestasi USD 1 miliar sampai USD 2 miliar ke proyek ini, mungkin bukan masalah," lanjutnya.

Baca Juga: Layanan Starlink Segera Hadir di Pesawat, Kecepatannya 350Mbps, Penumpang Auto Betah

"(Namun) investasi yang diperkirakan mencapai USD 100 miliar ke masa depan yang tidak diketahui adalah mengerikan, bahkan untuk standar Silicon Valley," kritiknya.

Di sisi lain, Brad menilai karyawan Meta terlalu banyak sehingga diperlukan efisiensi demi menghemat kas perusahaan. Menurutnya, Meta harus melakukan PHK sebanyak 20 persen agar kembali pulih.

Artikel Menarik Lainnya:

Dilarang mengambil dan/atau menayangkan ulang sebagian atau keseluruhan artikel di atas untuk konten akun media sosial komersil tanpa seizin redaksi

Sumber: